Instant Power Hanya Dengan Ucapanku
Pagar Berat
Dreg, pagar garasi yang didorong si kakak macet, pagar baru terbuka setengah. Mobilku sudah depan pagar jadi gak bisa masuk.
"Gak bisa didorong..", kata si Kakak.. "Errgghh.." Ia mendorong sekuat tenaga, tetapi pagarnya tidak bergeming.
Dari dalam mobil, aku menyemangati si Kakak. "Ayo, kamu kuat, powerful! Bayangin pagarnya terbuka. Enteng pagarnya! Kuat, powerful!", seperti coach.
Setelah itu tiba-tiba pagar bergerak, si Kakak mendorongnya hingga terbuka penuh.
"Yes!", kataku. Si Kakak dengan senyum bangga masuk ke rumah, aku bisa masukin mobil ke garasi.
Lempar Pesawat
Si Adek, yang baru usia 1,5 tahun, senang main di kamarku. Dia suka banget sama 'pcawat tebang'.
"Onti, kinin pcawat... kini pcawat..", katanya. Selalu si adek minta dibikinin pesawat terbang dari kertas. Kalau sudah berusaha dilempar. Tapi namanya bocah, belum ada tenaga kuat dan gak bisa lemparnya, jadi pesawat kertasnya selalu langsung nukik depan dia. Beberapa minggu, begitu terus, tapi dia sudah happy bisa lempar pesawat.
Akhirnya aku mulai semangatin, betulin teknik lemparnya . "Ayo dek, lemparnya ke atas, kayak gini.. mata dedek lihat ke atas..", sambil kuperagain, setiap dia mau lempar pesawat. Tapi tetap saja pesawatnya nukik depan dia, dan dia juga tetap happy.
Beberapa hari kemudian, waktu aku dan si kakak lagi asyik main, tiba-tiba terlihat pesawat kertas lemparan dedek terbang jauh. Kita berdua kaget wuihhh.. ternyata bisa dia.
"Hebat dek! Gitu caranya.. lempar ke atas, mata lihat ke atas.. biar jauh terbangnya.. hebat dek..", walau tidak konsisten.. tapi si dedek kadang bisa lempar jauh. Dan dia terlihat bangga.
Sakit
Ada kala dimana si Kakak dan si Dedek sakit. Duhh.. kasian banget lihatnya.. badan mereka menjadi kurus dalam beberapa hari. Jadi khawatir hatiku.
Kalau mamanya gak lihat, aku dekati mereka.
"Kakak, nanti malam atau besok, paling kamu sembuh.", kataku.
"Tapi aku lemes banget, gak ada tenaga..," kata si kakak.
"Halahh.. kamu kan badannya kuat banget, kak. Strong.", kataku menyemangati. "Lihat nih kamu berotot..," sambil pegang lengan dia. Terus si kakak, keluarin otot lengannya.. hehehe.. dia mulai tersenyum bangga.
1-2 hari kemudian, si kakak mulai pulih kesehatannya, aktif lagi. Senang banget hatiku bisa main lagi sama dia.
Sementara kalau si adek sakit, ibunya pusing, karena si adek yang susah makan, jadi lebih susah lagi makan. Yahh.. tubuhnya sudah kecil, jadi kerempeng.
Aku dekati si adek lalu peluk dia dan belai-belai badannya sambil aku nyanyiin.
"Dedek anak hebat, badannya sehat kuat. Dedek anak hebat, makannya sangat banyak. Dedek anak hebat, dia suka olah raga, main bola, lari-lari, lompat dan tertawa. Dedek penuh cinta kasih, semua sayang dedek." Si dedek terlihat menikmati belaian dan nyanyianku, kadang kucium sayang.
Lagu itu terus aku nyanyikan berulang-ulang, setiap ada kesempatan aku di dekat dia. Dan seperti kakaknya, 1-2 hari kemudian, terlihat dedek semakin kuat, mulai bermain dan lari-lari.
Kata - Kata Kita adalah Power
Hebat sekali ucapanku. Kata-kataku bisa membuat si kakak lebih kuat, si dedek lebih cerdas, mereka kalau sakit jadi cepat sembuh. Hebat kan..!
Teman-teman, coba bayangkan, kalau yang aku ucapkan adalah hal yang sebaliknya, hal-hal yang negatif.
"Kamu lemah ya, gak bakal kuat deh.. Yah.. lempar pesawat gitu saja gak bisa, masih kekecilan kamu.. Lagi sakit ya.. makanya main mulu sih.. males belajar.. suka main kotor terus.. makanya jadi sakit kan..!"
Menurutmu, dengan kalimat dan sikap yang menurunkan semangat ini, apakah mereka bisa jadi sepowerful seperti cerita di atas?
Anak-anak memandang yang lebih besar sebagai yang lebih bijaksana. Apa yang kita ucapkan mereka terima sebagai kebenaran, sehingga tubuh dan energinya memanifestasi kebenaran yang masuk. Apakah mereka menjadi anak hebat atau tidak hebat; kata-kata orang yang dianggap lebih bijaksana, yang akan menentukan power mereka.
Kita juga punya program dalam diri yang menganggap setiap kata-kata yang kita ucapkan adalah sebuah kebenaran. Mood, kesehatan, dan keberhasilan; tergantung bagaiman kata-kata itu bekerja. Baik yang kita ucapkan lewat mulut maupun lewat pikiran kita a.k.a self talk yang tidak kita sadari.
Coba deh banyak ngomong ke diri sendiri. "Aku bego banget ya, lemah banget, jelek, lemot, gagal terus." Nanti lama-lama perasaan jadi tidak nyaman. Karena vibrasi diri kita turun.
Nah.. makanya penting buat banyak ngomong yanh positif-kan. "Gilee.. aku keren banget.. Cantik sekali diriku.. I love you, self.. Waaaw.. uangku berlimpah sekali.. Yes..! Semua orang itu baik, sanyang sekali sama aku.. Duh.. terima kasih, teman-temanku selalu mendukung karirku.." Dilakukan secara rutin.. apalagi kalau sambil lihat cermin, dibayangkan yang bagus-bagus itu, dan dirasakan. Dijamin top cer deh nanti perasaan dan hidupmu.
Walau mungkin ada selftalk kontra yang menolak, waktu kita lagi bicara baik. "Ah.. gak mungkin.. lihat kenyataannya.. mimpi kali loe..", Wakakaka.. biarin saja, kalau muncul negatif selftalk. Itu hanya salah satu pendapat, boleh donk kita gak ikutin. Kan kita mau perasaan dan hidup kita lebih baik.. ya tanamkan kata-kata yang positif. Nanti self talk negatif itu akan ter-replace dengan sendirinya, menjadi selftalk penyemangat. "Kamu hebat.. " katanya..
Begicu.. powerful kan kata-kataku, bisa merubah pandanganmu tentang kekuatan dirimu. Yuk be happy.. 💕💕
Namaste.
----
Untuk teman-teman yang mau belajar meditasi untuk letting go dan meningkatkan kualitas pikiran dan perasaan, bisa cek infonya di instagram Meditasi Dengan Hati.
Komentar
Posting Komentar